SINOPSIS NOVEL BAPAK, KAPAN KITA AKAN BERDAMAI ?
SINOPSIS
NOVEL BAPAK, KAPAN KITA AKAN BERDAMAI ?
Novel ini mengisahkan perjalanan
hidup seorang anak laki-laki bernama Marolop Gurning, kerap disapa Olop, yang
berasal dari Batak,Sumatera Utara. Dalam awal-awal kisahnya, kita akan diajak
mengalami apa yang dialami Marolop di masa kecilnya. Ia menceritakan perbedaan
perlakuan dari sang bapak. Berbagai perlakuan kasar dan penyiksaan yang
dialaminya oleh sang bapak membuat Olop tidak bahagia dan selalu tersiksa . Ia
bertanya-tanya mengapa bapak sangat keras padanya, tapi perlakuan kasar
tersebut tidak dilakukan sang ayah pada kakak-kakaknya. Hal inilah yang membuat
Olop heran sekaligus tersiksa.
Konflik antara bapak dan anak ini
pun terus berlanjut, bahkan ada momen ketika Marolop hendak melanjutkan sekolahnya
ke perguruan tinggi. Ia harus mengikuti perintah sang bapak untuk melanjutkan
ke sekolah kejuruan jurusan pertanian. Padahal, ia lebih suka hal-hal yang berhubungan
dengan teknik. Namun, karena tak ingin memicu pertengkaran yang lebih besar, ia
pun menurut pada perintah sang bapak.
Awalnya Marolop menuruti perintah
sang bapak tersebut agar tidak menyebabkan pertengkaran terus – menerus. Ternyata
kepatuhan Marolop tidak berhasil meluluhkan hati bapak. Ia justru menerima perlakuan
keras lagi lantaran biaya yang harus ditanggung. Sejak itulah, Marolop
memutuskan untuk pergi dari rumah, pergi jauh dari rumah orang tuanya itu. Niatnya
ingin ke Jakarta. Padahal, ia sama sekali tidak memiliki uang. Namun, berbekal
rasa nekat, ia pun berangkat menumpang truk menuju Jakarta.
Selanjutnya, kita akan disuguhi
kisah perjuangan hidup Marolop yang penuh dengan tantangan. Untungnya, ia
bertemu dengan orang-orang baik yang mau menolongnya. Orang-orang ini
mengasihinya lebih dari bapaknya sendiri. Hal ini justru semakin membuat miris.
Ia hanyalah pemuda yang berjuang
melarikan diri dari bayang dendam terhadap bapaknya sendiri dan juga
ketika ia memikirkan ibunya yang tentu sangat merindukan anak bungsunya itu,
tentu merupakan suatu tantangan juga baginya.
Teka-teki itu mulai terbuka ketika
sang Ibu hendak mengajaknya pulang ke rumah. Ibunya pun menjelaskan mengapa
Bapak sangat membenci kehadirannya. Bapak diceritakan berkeinginan untuk
memiliki seorang anak perempuan, karena bapak sudah memiliki dua orang
anak laki – laki yaitu Pattun dan Todo serta seorang anak perempuan yaitu
Lisa, sehingga anak yang masih dalam kandungan istrinya diinginkan agar terlahir sebagai seorang
anak perempuan, namun yang terlahir adalah seorang anak laki – laki yang diberi
nama Marolop. Menurut pandangan orang tua Marolop mengenai kelahiran anak,
diharapkan anak yang terlahir di dalam keluarga seperti sepasang
kaki meja yang terdiri atas empat kaki, hal tersebut dikarenakan agar
kehidupan anak-anak di masa depan bisa seimbang. Itulah mengapaa sang bapak
sangat membenci Marolop.
Marolop pun harus belajar
melapangkan dada supaya tidak semakin marah pada apa yang sudah terjadi. Tuhan
pun sudah mengatur langkah Marolop, yaitu ketika ia bertemu dengan orang-orang
yang tepat dan mendukungnya, termasuk calon istrinya, Tiur. Akhirnya Marolop
menikah dengan Tiur. Menjelang hari pernikahan Marolop tiba-tiba bapaknya
datang dan meminta maaf kepada Marolop. Marolop pun tidak percaya bahwa bapaknya
sudah berubah. Walaupun begitu Marolop mau memaafkan bapaknya itu dan melupakan
semua masa lalu yang menyakitkan bersama bapaknya.


0 comments:
Posting Komentar